Takjarang kita sering menyisakan makanan tanpa menyadari jika di luar sana masih banyak orang kelaparan. Dengan gerakan ini, WFP mencontohkan lukisan di sisi piring yang menggambarkan orang-orang kelaparan. Hal ini agar, setiap menyisakan makanan, kamu bisa melihat gambar orang berebut makanan yang tidak kamu habiskan itu.
Piring ini sindir yang suka menyisakan makanan. - Beberapa dari kita pasti pernah menyisakan makanan. Entah karena sudah kelewat kenyang, keburu tak nafsu makan, atau dikejar aktivitas lain. Bagi yang sering tidak melahap habis apa yang ada di piring, baiknya simak pesan dari piring yang satu ini. Baca Juga Semua Camilan Dilakban, Wanita Ini Berjuang Bikin Suaminya Berhenti Ngemil Kerap Bikin Bingung, 3 Kuliner Korea Ini Sering Salah Diterjemahkan Netizen Bingung, Toilet Pria Ini Penuh Es Batu dan Potongan Jeruk Nipis Beberapa waktu lalu, sempat heboh di media sosial tentang piring yang menyindir siapapun yang tidak menghabiskan makanan yang ada di atas piring. Piring ini ramai diperbincangkan setetlah diunggah oleh pengguna twitter bernama Ummah Yusrotul melalui akun pribadinya UmmahYusrotul. Dalam postingan tersebut nampak dua foto piring dengan warna yang berbeda. Jika dilihat lebih dekat, kedua piring itu punya gambar yang sama yakni segerombolan orang yang tengah mengais sesuatu. Piring ini sindir yang suka menyisakan makanan. yang terletak pada bagian tepi piring akan memberikan kesan seolah mereka mengais sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pemakai piring itu. "Lukisan di piring inu sindir keras kamu yang suka menyisakan makanan," tulis Ummah seperti dikutip Minggu 2/2/2020. Gambar piring ini seolah mengingatkan kita untuk tidak membuang-buang makanan karena masih banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung kita. Piring ini sindir yang suka menyisakan makanan. mengajarkan untuk bersyukur karena kita masih diberi kemudahan untuk meredakan rasa lapar. Selepas dibagikan, postingan piring bertuah ini pun langsung mendapatkan respon beragam dari netizen. Bebebapa netizen kompak merasa tersindir dengan gambar di piring ini. "Piringnya bikin kita jadi tahu diri dan mensyukuri rejeki," tulis seorang netizen. "Merasa berdosa gue, harus punya ini piring biar inget," ujar netizen lain. "Buat kalian yang makan nya ngga bersih apalagi sisa banyak, wajib beli biar tahu diri, biar tahu bersyukur, biar ngga rakus alias serakah bin bahlul." "Tersindir," imbuh lainnya. Meskipun begitu, ada juga beberapa netizen yang salah fokus dengan makna gambar yang ada di piring. "Malah jadi pengen nyisain makanannya, biar gambarnya bisa makan," tulis netizen. "Jadi gak tega buat ngabisin, kalo makanannya habis lukisannya mau ngambil apa? Hampa," ujar netizen lain. "Maunya disisain banyak biar semua kebagian," imbuh netizen lainnya. Nah bagaimana, apakah kalian masih merasa tersindir juga dengan piring di atas? Jangan menyisakan makanan, ya!
Harakatunacom. - Ironis, Indonesia yang merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia nyatanya memiliki sampah makanan terbesar di dunia
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saat membaca tagline lomba yang diprakarsai oleh "Bandung Food Smart City" aku seakan kembali ke masa kanak-kanak, masa dimana keluarga kami belum memiliki televisi. Aku dan saudara-saudaraku harus mengintip dari lubang papan rumah tetangga untuk dapat menonton TV. Siang itu, kisah FTV bercerita tentang seorang anak perempuan yang menghitung sisa butiran nasi dari pembeli yang makan di warung ayahnya. Aku ingat sekali Aming menjadi salah satu aktor dalam FTV tersebut, namun sayang sekali aku lupa judul dari FTV tersebut. Kadang kala aku sangat rindu untuk menonton FTV pada masa kecil ku, tapi hatiku menolak untuk kembali ke masa-masa ceritaku kali ini bukan seputar kisah nostalgia kehidupan masa kecil ku yang menyedihkan ataupun mereview serial lawas televisi yang aku rindukan. Namun, aku ingin mengingatkan kembali bahwa isu tentang "Food Waste" bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia. Isu ini pernah diangkat menjadi sebuah serial televisi pada sekitar tahun 2005an seperti yang telah aku ceritakan sebelumnya dan hal tersebut masih sangat membekas di dalam ingatanku yang saat ini sudah berusia 26 makan dalam sebagian suku di Indonesia merupakan sebuah budaya yang sangat sakral. Kita diajak untuk menghormati makanan dengan cara memakan dengan hikmat. Hal itu dilakukan untuk menghargai setiap butiran keringat yang telah dikucurkan oleh orang-orang yang memberikan kontribusi sehingga makanan tersebut bisa dihidangkan diatas meja makan dan untuk mensyukuri karena kita masih dapat diizinkan makan disaat banyak orang kesulitan untuk memperoleh makanan. Menurut data FAO Food and Agriculture Organization terdapat 800 juta penduduk dunia yang menderita kekurangan pangan secara kronis dan tidak mampu mendapatkan pangan untuk memenuhi kebutuhan energi minimum mereka. Data FAO tahun 2019Menyisahkan nasi di dalam piring ketika makan juga menjadi pantangan oleh beberapa suku di Indonesia. Budaya ini masih dipegang teguh oleh beberapa orangtua, dimana mereka akan memberikan hukuman atau menegur anaknya yang tidak menghabiskan makanan mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi itu perlahan mulai hilang, tidak tahu sejak kapan pastinya. Hal ini mulai aku sadari saat duduk di bangku kuliah dan mulai sering makan di warung. Aku sering kali dikejutkan oleh beberapa pelanggan atau pembeli yang menyisakan makanannya diatas piring, bahkan seringkali mereka hanya memakan setengah dari makanan yang mereka pesan. Awalnya, aku bingung dengan hal tersebut, tidak jarang aku jadi merasa malu karena seakan menjadi wanita yang rakus karena tidak pernah sekalipun makanan tersisa diatas aku berpikir apakah zaman sudah berubah? Apakah ada alasan lain mengapa setiap orang mulai menyisakan makanan? Apakah ini pertanda zaman modernisasi? Atau ini hanya kebiasaan hedon anak muda yang ingin tampil keren, namun membuat hati manusia sepertiku menjadi memang kebiasaan menyisahkan makan merupakan sebuah gaya hidup baru untuk memperoleh kepuasan diri agar dianggap keren dan mengikuti zaman, maka akan lebih keren lagi bila kita mau mengambil atau meminta makanan sesuai dengan kebutuhan kita, sehingga tidak ada makanan yang terbuang sia-sia. Sampah makanan di Indonesia setiap tahunnya mencapai 13 juta ton, hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Pangan PBB FAO. Sampah makanan tersebut paling banyak berasal dari catering, retail dan restoran. Padahal jika dikekola dengan baik 13 juta ton makanan sisa dapat dinikmari oleh lebih dari 28 juta orang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BPS, jumlah ini hampir sama dengan populasi penduduk miskin di setiap kerisauan hati, aku mulai berpikir setidaknya ada kampanye di setiap warung makan berupa pengumuman Harus menghabiskan makanan yang telah dipesan atau memberikan denda kepada pelanggan yang tidak menghabiskan makanan mereka. Pemberian denda kepada pelanggan yang tidak menghabiskan makanan telah diterapkan oleh beberapa restoran Jepang, seperti restoran seafood bernama Hackikyo di Sapporo Jepang yang memberlakukan denda jika pelanggan tidak menghabiskan makanan di mangkok mereka. Kebijakan ini dibuat untuk menghargai orang-orang yang telah berjasa mempertaruhan nyawa untuk dapat membuat hidangan sampai di meja makan. Restoran Hackikyo berhasil mengedukasi pelanggannya karena hampir tidak ada pelanggan yang menyisahkan makanan di mangkok disetiap warung di Indonesia diberi tanda peringatan Di warung ini dilarang menyisakan makanan atau memberikan denda kepada pelanggan yang tidak menghabiskan makanan yang telah dipesan, maka kemungkinan besar akan semakin banyak orang yang tidak menyisakan makanannya diatas piring mereka. Hal itu juga membawa keberuntungan buat tipe manusia seperti aku yang tidak biasa menyisakan makanan dan dapat menghentikan budaya menyisakan makanan diatas piring. Karena tidak ada lagi alasan buat pembeli untuk menyisakan makanan mereka, bahkan tidak akan adalagi pertambahan jumlah populasi manusia yang menyisakan makanan diatas piring mereka hanya karena takut diberi label "rakus".Peringatan yang diberikan oleh warung makan kemungkinan akan menjadi sebuah langkah awal untuk mengurangi pemborosan makanan, karena warung makan merupakan tempat bertemunya beberapa orang yang memiliki karakter yang berbeda dan kadangkala hanya untuk menyeragamkan standar gaya hidup, tanpa disadari setiap orang mulai saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti pengalaman yang aku alami, dari warung makanlah muncul rasa risih ketika aku tidak menyisakan makanan diatas setiap orang memakan makanan sesuai porsi yang dibutuhkan oleh tubuh, mari berhenti melakukan gaya hidup yang salah dan mulai melakukan perubahan dari dalam diri kita pribadi. Ketika kita menghargai makanan, maka kita juga ikut menghargai setiap jasa orang-orang yang bekerja untuk menyediakan makanan tersebut sehingga dapat kita nikmati. Semangat berbenah dengan revolusi mental yang baru. Hidup memang bukan hanya untuk makan, namun makan dapat membuat hidup dan menghargai makanan akan membuat hati mu benar-benar tampak hidup. Lihat Humaniora Selengkapnya Yaagan berhak atas makanan yang anda makan karena anda membayarnya. Namun di sisi lain apabila makanan yang kita pesan tidak habis secara tidak langsung anda akan membuang salah satu sumber pangan yang ada di negri kita sendiri. Kesimpulan Quote: Alangkah lebih baiknya kita bisa menghargai makanan yang kita beli. Kita mengerti bahwa makanan sangat penting bagi keberlangsungan hidup kita. Namun, banyak yang tidak sadar bahwa ketika kita makan atau jajan dan kita menyisakan makanan tersebut, dampak buruk akan terjadi. Dampak dari makanan yang tidak kita habiskan itu destruktif banget, lho!Jika satu orang tidak sadar bahwa menyisakan makanan itu berdampak buruk, bagaimana dampaknya jika ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan orang dalam sebuah kota yang memiliki kebiasaan menyisakan makananannya?Menurut Economist Intelligence Unit, seperti yang diwartakan oleh Jakarta Globe pada tahun 2017 lalu, Indonesia adalah penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Posisi Indonesia itu berada di bawah Arab Saudi. Dalam satu tahun, diperkirakan orang Indonesia membuang makanan sebanyak 300 kilogram!Inilah lima hal merugikan dari dampak kebiasaan kita membuang-buang atau menyia-nyiakan Saat kita menyia-nyiakan makanan, kita menyia-nyiakan air GrabowskaSemua makanan yang kita makan berasal dari tanaman dan hewan. Para petani dan peternak merawat tanaman dan hewan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi semua umat manusia di bumi dengan perawatan yang peternak merawat hewan ternak mereka untuk menyediakan nutrisi protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Perawatan tanaman dan hewan ternak menggunakan air supaya tetap mendapatkan hasil maksimal. Bahan makanan yang bakal kita makan menjadi bagus dan tetap bergizi. Jadi, ketika kita menyisakan makanan seperti sayur, biji-bijian, atau daging, secara tidak langsung kita telah menyia-nyiakan di sisi lain, masih banyak orang di beberapa wilayah di Nusantara ini yang kadang kekurangan air. Mereka rela menempuh perjalanan beberapa kilometer hanya untuk mendapatkan air diketahui bahwa 70 persen air tawar yang digunakan di bumi ini digunakan untuk merawat tanaman dan hewan ternak. Kita rugi banget jika menyisakan makanan Makanan yang kita sisakan menimbulkan gas metana yang lebih berbahaya dibandikan dengan karbon dioksida FiskJika kita menyisakan makanan, secara otomatis akan menimbulkan limbah dan sampah makanan. Perlu disadari bahwa sampah makanan tersebut akan dibawa ke tempat pembuangan akhir dan di sana akan sampah makanan yang terurai itu akan melepaskan gas metana. Gas metana dari sisa makanan itu, menurut Food Sustainability, akan memiliki daya yang jauh lebih merusak daripada karbon dioksida. Hal itu disebabkan metana 21 kali lebih 11 persen dari semua emisi gas rumah kaca yang berasal dari sistem pangan dapat dikurangi jika kita berhenti membuang-buang makanan. Di Amerika Serikat, makanan yang hilang food loss atau terbuang food waste menghasilkan emisi gas rumah kaca yang setara dengan 37 juta kita terus-menerus menyisakan makanan kita, kita akan semakin berperan penting dalam krisis iklim dan pemanasan global saat ini yang telah mengkhawatirkan bumi kita. Baca Juga Daripada Mubazir, 5 Cara Mengurangi Sampah Makanan 3. Menghasilkan sampah makanan berarti membuang bahan bakar Veithen Semua sistem pertanian, baik dari negara maju maupun negara berpenghasilan rendah, menggunakan bahan bakar fosil untuk menopang produksinya. Bedanya, jika negara maju menggunakan peralatan modern, negara berpenghasilan rendah menggunakan peralatan yang lebih begitu, peralatan seperti traktor, kendaraan petani, dan kendaraan untuk mengangkut hasil panen tanaman dan daging untuk diantarkan ke produsen makanan jelas membutuhkan bahan bakar fosil kita menyia-nyiakan makanan, itu artinya kita secara percuma telah membuang-buang bahan bakar. Padahal, selama ini sebagian bahan bakar tersebut adalah bahan bakar yang tak dapat itu, bahan bakar seperti solar, bensin, dan oli untuk mesin juga berdampak pada polusi udara yang memiliki pengaruh terhadap kerusakan bumi. Polusi kemudian berkolaborasi dengan gas metana dari sampah makanan yang kita hasilkan dan menjadi racun mematikan bagi Gaya hidup mubazir makanan berarti merusak keanekaragaman hayati RieDampak lain dari kebiasaan menyisakan makanan dan menghasilkan sampah makanan adalah kita akan ikut berperan penting dalam merusak keanekaragaman hayati. Mengapa itu bisa terjadi?Setiap lahan pertanian, perkebunan atau peternakan yang dibuka, butuh tanah yang luas. Alasannya, produsen bahan makanan ingin terus meningkatkan hasil produksinya. Ketika lahan pertanian, perkebunan, atau peternakan semakin luas dibutuhkan, hutan akan terus contoh, perusahaan peternakan membutuhkan lahan rumput yang luas dan mereka akan membuka lahan baru yang sebelumnya adalah hutan. Meski banyak makanan pengganti, rumput masih diyakini akan menjadikan daging ternak lebih berkualitas yang tadinya adalah hutan kaya tanaman akan menjadi lahan dengan tanaman tunggal rumput sebagai bahan utama pakan ternak. Jika kita terus bergaya hidup memubazirkan makanan, kita juga ikut berperan dalam menghancurkan hutan dan merusak keanekaragaman hayati yang ada di Saat kita menghasilkan limbah makanan, banyak orang yang masih kelaparan ChanDampak merugikan yang paling fatal adalah kerugian dari sisi kemanusiaan. Kebiasaan menyisakan makanan dan menghasilkan limbah makanan akan sangat merugikan karena masih banyak orang di dunia ini yang hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB, satu dari sembilan orang di dunia ini tidak memiliki akses terhadap makanan untuk menjalani hidup sehat. Gizi buruk masih melanda di banyak negara, termasuk di Move for Hunger, saat ini lebih banyak kematian yang dilaporkan karena kelaparan daripada korban meninggal gabungan akibat penyakit AIDS, malaria, dan yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap limbah makanan dan kebiasaan menyisakan makanan itu bukan hanya pemerintah suatu negara, melainkan tanggung jawab individu. Oleh karena itu, kita harus mengubah budaya memubazirkan satu upaya meminimalisasi dampak buruk dari kebiasaan menyia-nyiakan makanan adalah ambil makanan secukupnya dan habiskan. Yang paling penting kita harus menghabiskan makanan yang kita ambil atau kita begitu, kita ikut bertanggung jawab untuk memperlambat dampak destruktif dari kebiasaan menyisakan makanan. Kita harus memulai dari diri kita sendiri, lalu kita kampanyekan dengan cara persuasif kepada orang-orang di sekitar selalu habiskan makanan kita dan jangan disia-siakan! Baca Juga PBB Butuh 5,5 Miliar Dolar AS untuk Cegah 34 Juta Orang Kelaparan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Membuangsisa makanan termasuk perbuatan menyia-nyiakan harta, sehingga Allah membencinya. Membuang sisa makanan berarti menjadi teman setan pula. Sebagaimana Allah berfirman: ูˆูŽู„ุง ุชูุจูŽุฐูู‘ุฑู’ ุชูŽุจู’ุฐููŠุฑู‹ุง ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ู…ูุจูŽุฐูู‘ุฑููŠู†ูŽ ูƒูŽุงู†ููˆุง ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ูŽ ุงู„ุดูŽู‘ูŠูŽุงุทููŠู†ู " Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
- Mencuci piring salah satu aktivitas di dapur yang kadang disepelekan oleh sebagian orang. Padatnya aktivitas, memang tak jarang membuat sebagian orang melakukan kesalahan saat mencuci piring. Meski aktivitas pada, ada baiknya piring yang kotor segera dicuci. Sebab menunda mencuci piring akan membuat cucian piring semakin menumpuk dan bisa menjadi sarang hama atau serangga hingga bakteri. Padahal dengan segera cuci piring atau mencuci piring secara rutin akan membuat dapur terlihat lebih rapi, teratur, dan enak dipandang, serta terhindar dari gangguan serangga atau hama. Melansir Taste of Home 13/9/2021, padatnya aktivitas, menjadikan sebagian orang tidak maksimal dalam mencuci piring, sehingga masih menyisakan noda dalam piring maupun alat makan lainnya. Baca Juga 5 Alasan Pakaian Dalam Sebaiknya Dicuci Terpisah, Ternyata Rawan Penyebaran Bakteri Jahat Perlu diketahui, ada beberapa kesalahan saat mencuci piring yang perlu dihindari. Apa saja kesalahan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini. 1. Membiarkan piring menumpuk Membiarkan piring kotor menumpuk di wastafel dapur bukanlah kebiasaan yang baik. Sebab, tumpukan piring kotor tersebut akan menjadi sarang bakteri yang akan membuat dapur tidak higenis dan tentunya itu dapat mengganggu kesehatan. Menunda mencuci piring juga dapat membuat sisa saus atau sisa makanan lainnya berkerak, sehingga lebih sulit untuk dicuci. Jika belum bisa langsung mencucinya setelah makan, setidaknya bilas dulu piring dari sisa makanan agar lebih mudah saat mencucinya. 2. Jangan terlalu banyak menggunakan sabun Baca Juga Anak Batuk Pilek Jangan Diberi Antibiotik Tanpa Resep Dokter! Ini 7 Pengobatan Rumahan yang Bisa Dilakukan Jika kamu pernah mendapati gelas di lemari atau di rak piring tampak keruh dan sedikit kotor, itu karena penggunaan sabun yang terlalu banyak saat mencucinya. Busa dari sabun cuci piring yang berlebihan dapat menyisakan residu di piring, yang mana jika kering akan membekas dan tampak keruh. Sebaiknya gunakan setidaknya 1-2 sendok makan sabun saat mencucinya. 3. Mengeringkan menggunakan lap kotor Kesalahan mencuci piring berikutnya yaitu menggunakan lap kotor saat mengeringkannya. Sebab itu hanya akan membuat piring atau cucian lainnya menjadi tidak bersih. Solusinya, biarkan piring mengering dengan sendirinya. 4. Mencuci dengan suhu air standar Diketahui, untuk mensterilkan piring menggunakan suhu 48-60 derajat celsius, ini merupakan standar suhu sebagian besar alat pencuci piring. Dengan suhu ini, tentunya tidak dianjurkan mencucinya menggunakan tangan. Solusinya, jika mencuci menggunakan tangan, kamu bisa menggunakan air dingin dan menggunakan sarung tangan khusus cuci piring. 5. Menggosok dengan spons Kamu bisa menggunakan spons untuk menggosok piring kotor. Hanya saja, spons bisa menjadi tempat bersarangnya kuman dan bakteri. Oleh karena itu, pastikan untuk mengganti spons setidaknya seminggu sekali. Atau kamu bisa menggunakan sikat khusuw cuci piring. Selain lebih mudah saat menggosok kotoran atau noda, sikat juga lebi mudah kering dan dibersihkan. 6. Mengosongkan saluran pembuangan makanan Agar terhindar dari bakteri, kuman dan bau tak sedap di area wastafel, pastikan untuk selalu rutin membersihkan atau mengosongkan saluran pembuangan makanan dalam wastafel dapur dari sisa-sisa makanan. Nah, itulah beberapa kesalahan saat mencuci piring yang perlu kamu perhatikan dan pastikan untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan seperti yang sudah disebutkan di atas. Kontributor Ulil Azmi
Antaralain ada sebuah "ajaran" yang keliru sebagian orang, sehingga kemudian menjadi "tradisi" mereka ketika makan. Yaitu "jangan menghabiskan semua makanan di atas piring, sebagian harus disisakan". Hal itu mereka lakukan supaya ada kesan bahwa mereka bukan orang yang sedang kelaparan atau orang yang benar-benar sangat membutuhkan makanan.

USAHAKAN TIDAK ADA MAKANAN YANG TERSISA DI PIRING ! Kita jangan pernah menganggap menyisakan makanan itu adalah perbuatan yang sah-sah saja untuk dilakukan, padahal perbuatan tersebut adalah perbuatan yang menyelisihi Sunnah. โ–ซ Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata ูˆูŽุฃูŽู…ูŽุฑูŽู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุณู’ู„ูุชูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽุตู’ุนูŽุฉูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ " ููŽุฅูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽุง ุชูŽุฏู’ุฑููˆู†ูŽ ูููŠ ุฃูŽูŠู‘ู ุทูŽุนูŽุงู…ููƒูู…ู ุงู„ู’ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉู ". "Nabi Muhammad ๏ทบ menyuruh kami untuk menghabiskan semua makanan yang di piring. Beliau ๏ทบ bersabda 'Karena kalian tidak tahu makanan mana yang membawa berkah'." HR. Muslim 2034 Jangan kita meremehkan sunnah ini. Lantaran kebaikan dan berkah pada diri seseorang tentunya tidak lepas dari peran serta makanan yang berkah yang masuk pada tubuh seseorang. โ–ซ Asy-Syaikh Muhammad Al 'Utsaimin berkata saat menjelaskan kedudukan sunnah ini ูˆู‡ุฐุง ุฃูŠุถุงู‹ ู…ู† ุงู„ุณู†ุฉ ุงู„ุชูŠ ุบูู„ ุนู†ู‡ุง ูƒุซูŠุฑูŒ ู…ู† ุงู„ู†ุงุณ ู…ุน ุงู„ุฃุณู ูƒุซูŠุฑ ู…ู† ุงู„ู†ุงุณ ุญุชู‰ ู…ู† ุทู„ุจุฉ ุงู„ุนู„ู… ุฃูŠุถุงู‹ุŒ ุฅุฐุง ูุฑุบูˆุง ู…ู† ุงู„ุฃูƒู„ ูˆุฌุฏุช ุงู„ุฌู‡ุฉ ุงู„ุชูŠ ุชู„ูŠู‡ู… ู…ุง ุฒุงู„ ุงู„ุฃูƒู„ ุจุงู‚ูŠุงู‹ ููŠู‡ุงุŒ ู„ุง ูŠู„ุนู‚ูˆู† ุงู„ุตุญูุฉุŒ ูˆู‡ุฐุง ุญู„ุงู ู…ุง ุฃู…ุฑ ุจู‡ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… Ini juga termasuk sunnah yang banyak diabaikan oleh manusia. Yang sungguh disayangkan, banyak orang bahkan para penuntut ilmu [ orang yang sudah ta'lim, pent] mengabaikan sunnah ini. Bila selesai dari makan lalu masih tersisa di pinggir piring sisa-sisanya mereka tidak menghabiskannya. Perbuatan seperti ini menyelisihi perintah Nabi Muhammad ๏ทบ!" Syarah Riyadhus Shalihin, III/532 Semoga kita tergolongkan dalam pihak yang menerapkan semua sunnah Nabi Muhammad ๏ทบ lalu mengajak serta orang lain padanya. Wallahu A'lam Bishawab.

Anas bin Malik berkata): dan beliau memerintahkan kepada kami untuk menjilat piring dan bersabda: Sesungguhnya kalian tidak tahu di bagian mana pada makanan kalian terdapat keberkahan H.R Muslim. 10. Makan dari pinggirnya, tidak mengambil mulai dari tengah (atas) makanan, karena keberkahan makanan itu diturunkan dari tengahnya. Saya sebagai manusia kadang miris ketika melihat di warung-warung banyak makanan yang tersisa di piring mereka. Ternyata di sekitar kita masih banyak orang yang tega menyia-nyiakan makanan yang merupakan salah satu rejeki titipan dari yang di Atas. Berikut saya paparkan beberapa alasan kenapa kamu tidak boleh menyisakan makanan. Mari kita simak. 1. Menghargai Perjuangan Mereka Apakah kamu tahu bahwa nasi kamu yang kamu makan itu adalah hasil peluh keringat bapak petani yang dari pagi sampai sore bekerja di sawah ? Beliaulah salah satu orang yang berjasa agar kita masih dapat hidup di dunia ini, dengan apa ? ya, dengan tanaman yang mereka tanam untuk kita konsumsi selama ini. Masih maukan kamu menyia-nyiakan sepiring nasi yang terhidang hari ini ? Masih tegakah dirimu menyia-nyiakan hasil kerja keras mereka ? 2. Banyak yang Tidak Bisa Makan Di saat kamu menyisakan dan membuang makananmu, di luar sana entah dimana ada seorang anak yang sedang mengais roti dari tempat sampah hanya untuk mengganjal perut. Disaat kamu bingung hari ini mau makan apa, mereka juga bingung apakah besok masih bisa makan? Dengan kamu menyisakan makanan itu seperti kamu tidak ada rasa empati terhadap mereka-mereka yang masih kurang beruntung. 3. Sumberdaya Kita Terbatas! Pasokan sumberdaya khususnya pangan di dunia ini terus terdesak. Bahkan ada yang memperkirakan bahwa nantinya konsumsi akan melebihi produksi pangan. Padahal makanan yang kamu buang sia-sia itu bisa saja harusnya didistribusikan di tempat lain yang benar-benar kekurangan pasokan makanan. Kalau ada yang menyanggah โ€œini uang gue kok, lu yang sewotโ€, iya bener itu uang kamu, tapi kamu juga harus tau bahwa makanan yang kamu buang itu sumberdaya kita bersama yang terbatas bung! 4. Uang yang Sia-Sia Bayangin aja kalau andai aja tiap biji beras itu harganya 1 rupiah dan selama sebulan kamu udah buang-buang 50 ribu biji beras, kan lumayan juga vroh. Gitu-gitu itu duit juga yang kamu atau bapakmu cari susah payah. Kecuali kalo koruptor sih, nyari duitnya gampang, pasti duit segitu kaga ada apa-apanya ๐Ÿ˜› . 5. Nambah-Nambahin Sampah Kalian tau sendiri kan kalau lahan buat buang alias TPA itu makin lama makin dikit. Lahan di dunia ini kaga bisa nambah lagi, kecuali kalau kamu mau tambah tanah kaplingan di mars. Semakin banyak sisa makanan yang terbuang otomatis jumlah sampah pasti meningkat. Jumlah sampah meningkat, otomatis lebarin lahan TPA yang udah sesak itu. 6. Salah Satu Anugrah Dan terakhir kamu harus menyadari bahwa adanya bahan makanan ini merupakan salah satu anugrah terindah dari Yang Maha Kuasa. Kita tidak boleh menyia-nyiakan apa yang telah diberikanNya kepada kita. Manfaatkan baik-baik sumberdaya yang ada sebagai rasa syukur atas anugrah yang ada. Akhir Kata Itulah beberapa alasan kenapa kamu tidak boleh menyisakan makanan yang kamu makan. Syukuri yang ada dan tetaplah sederhana. Salam Edan! PJQTT.
  • 9630x70p6h.pages.dev/321
  • 9630x70p6h.pages.dev/334
  • 9630x70p6h.pages.dev/480
  • 9630x70p6h.pages.dev/336
  • 9630x70p6h.pages.dev/290
  • 9630x70p6h.pages.dev/249
  • 9630x70p6h.pages.dev/355
  • 9630x70p6h.pages.dev/233
  • jangan menyisakan makanan dalam piring karena itu perbuatan