2 Accesibility (mudah dicapai) Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu jarak antar tempat duduk harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat bergerak dengan mudah dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja. 3. Pengaturan Tempat Duduk Kelas Sesuai Dengan Tujuannya- Sebagai seorang guru tentu anda ingin proses pembelajaran yang anda ampu berjalan dengan kondusif. Membuat siswa nyaman belajar dan betah dalam kegiatan pembelajaran juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh guru. Mengatur tempat duduk siswa dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting bagi guru. Jangan sampai pengaturan tempat duduk yang salah membuat siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Misalnya saja, pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat bekerja sama secara berkelompok, namun anda gunakan pengaturan yang berbanjar berjejer kebelakang tentu tidak akan cocok. Pengaturan tempat duduk siswa sangat ditentukan pada tujuan pembelajaran yang akan anda lakukan. Berikut ini bentuk pengaturan tempat duduk siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. 1. Klasik Pengaturan tempat duduk dengan pola klasik ini sudah sangat lawas digunakan di hampir seluruh kelas. Tempat duduk siswa yang berbanjar kebelakang. Satu leret tempat duduk bisa berisi 5 -4 deret tempat duduk siswa. Pengaturan tempat duduk dengan pola klasik ini sangat tepat digunakan bila anda bertujuan menyampaikan materi yang melatih siswa untuk menyimak. Pola tempat duduk klasik memang memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihan dari pengaturan tempat duduk siswa secara klasik akan memberikan suasana kelas yang indah dan rapi. Anda pun dengan mudah melempar pandangan ke seluruh siswa. Kekurangan pengaturan tempat duduk secara klasikal ini kurang memberikan siswa kesempatan untuk saling berinteraksi dengan siswa lainnya. Sehingga kalau anda ingin siswa anda belajar berdiskusi maka, pengaturan tempat duduk ini kurang kondusif. 2. Konferensi / Melingkar Pengaturan tempat duduk konferensi / melingkar merupakan pengaturan tempat duduk yang sangat cocok digunakan pada kelas yang bertujuan untuk melatih siswa saling bercurah pendapat. Pengaturan tempat duduk melingkar sering kita gunakan pada acara-acara rapat dan konferensi. Bila menerapkan pola tempat duduk melingkar maka guru bisa berada pada posisi seperti pada gambar diatas. Ruang di tengah bisa digunakan oleh kelas untuk kegiatan presentasi atau pementasan. Mungkin sahabat sudah menerapkan pola tempat duduk seperti ini? 3. Pola 'U' Pengaturan tempat duduk yang berpola dengan bentuk huruf 'U , memposisikan guru berada di tengah-tengah dengan siswa berjejer seperti huruf U. Formasi tempat duduk yang berbentuk 'U membuat siswa lebih mudah untuk berinteraksi dengan seluruh siswa. Dengan ruang yang berada di tengah maka guru dengan mudah untuk memberikan pendampingan kepada siswa. 4. Pola lingkaran kecil Pengaturan tempat duduk dengan pola lingkaran kecil ini sangat cocok digunakan bila pembelajaran bertujuan untuk melatih siswa bekerjasama dalam kelompok kecil. Dengan bentuk melingkar, siswa akan lebih mudah saling berinteraksi sesama anggota kelompok. Guru pun akan lebih mudah dalam mengawasi serta mendampingi setiap kelompok. Demikianlah sahabat pengaturan tempat duduk yang bisa saya sampaikan kali ini. Semoga pola pengaturan tempat duduk yang saya sampaikan ini bisa menginspirasi suasana kelas yang anda ampu. Semoga bermanfaat !!! Pengaturantempat duduk siswa setidaknya dapat menghilangkan rasa jenuh, bosan, dan hal-hal lainnya yang membuat siswa merasa tidak nyaman dengan posisi tempat duduknya. Disisi lain, tujuan utama format tempat duduk itu tak lain untuk menciptakan rasa nyaman saat KBM. Dan dalam membuat layout tempat duduk sisiwa, setidaknya ada 4 hal yang mesti diperhatikan: Aksesibilitas, yaitu siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar yang tersedia. Mobilitas, yaitu siswa dan guru mudah bergerak dari 8 Pola Tempat Duduk Siswa Dalam Kelas. Pembelajaran kontekstual memiliki beberapa ciri, antara lain menuntut siswa untuk aktif dan kreatif menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitar, dan bekerja dalam kelompok. Ciri tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual memiliki kontribusi dalam pengembangan kreativitas siswa secara maksimal. Pebelajaran kontekstual menuntut adanya kelas yang kondusif, yaitu kelas yang dapat menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk belajar. Penataan lingkungan kelasnya mendukung hal itu. Di antara lingkungan kelas yang dibutuhkan adalah pengaturan meja-kursi siswa, penataan sumber dan alat bantu belajar, dan penataan pajangan hasil karya siswa. Dalam hal penataan meja-kursi siswa, paling sedikit harus memenuhi 4 kriteria 1 Mobilitas, untuk memudahkan siswa dalam bergerak dari satu tempat ke tempat lain, 2 Aksesibilitas, berarti memudahkan siswa dalam mengakses sumber dan alat bantu belajar, 3 Interaksi, berarti memudahkan siswa dalam berinteraksi dengan sesama teman dan atau gurunya, dan 4 Variasi kegiatan, berarti memudahkan siswa dalam melakukan berbagai kegiatan yang beragam, misalnya berdiskusi, melakukan percobaan, dan presentasi. Ada banyak pola pengaturan tepat duduk yang mendukung pembelajaran kontekstual atau PAIKEM. Pola tempat duduk ini berbeda dengan pengaturan konvensional yang lebih mirip kursi bus kota atau bioskop. Berikut ini 8 Pola Tempat Duduk Siswa Dalam Kelas untuk menunjang pembelajaran PAIKEM atau kontekstual 1. Formasi Huruf U Formasi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat melihat guru dan/atau melihat media visual dengan mudah dan mereka dapat saling berhadapan langsung satu dengan yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran kepada peserta didik secara cepat karena guru dapat masuk dan berjalan ke berbagai arah dengan seperangkat materi. Guru dapat menyusun meja dan kursi dalam format U sebagai berikut; Selain model di atas, formasi U berikut ini memungkinkan kelompok kecil yang terdiri dari tiga peserta didik atau lebih dapat keluar masuk dari tempatnya dengan mudah. Demikian 8 Pola Tempat Duduk Siswa Dalam Kelas. Untuk pola yang lain, tunggu saja tulisan berikutnya. Bag. 1, 2, 3, 4 Baca juga 3 Upaya Optimalisasi Pengelolaan Zakat UN Itu Tentang Kejujuran, Bukan Kelulusan Siswi Hamil dan Tahanan Tetap Berhak Ikut Ujian Nasional Berdasarkanhasil penelitian tersebut maka disimpulkan bahwa pengaturan tempat duduk dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri 03 Jatiroyo tahun ajaran 2017/2018. Kata Kunci: pengaturan tempat duduk, motivasi belajar, matematika Abstract
Pengaturantempat duduk siswa merupakan salah satu bentuk manajemen kelas yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SD Negeri 2 Surodakan ditemukan bahwa guru sudah mengatur tempat duduk siswanya tetapi belum disesuaikan dengan pembelajaran. Pada kelas kontrol, siswa yang duduk di bagian belakang merasa kesulitan
Pengaturantempat duduk siswa sangat ditentukan pada tujuan pembelajaran yang akan anda lakukan. Berikut ini bentuk pengaturan tempat duduk siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. 1. Klasik. Pengaturan tempat duduk dengan pola klasik ini sudah sangat lawas digunakan di hampir seluruh kelas.
PointPenting dalam mengatur Denah Tempat Duduk Siswa Siswa bertumbuh dan berkembang baik secara intelektual, fisik, juga emosional di dalam kelas. Oleh sebab itu, kelas harus menjadi taman belajar yang nyaman bagi siswa. Pengelolaan kelas yang baik akan menciptakan interaksi belajar mengajar yang efektif.
m6wz.
  • 9630x70p6h.pages.dev/385
  • 9630x70p6h.pages.dev/20
  • 9630x70p6h.pages.dev/343
  • 9630x70p6h.pages.dev/169
  • 9630x70p6h.pages.dev/269
  • 9630x70p6h.pages.dev/319
  • 9630x70p6h.pages.dev/287
  • 9630x70p6h.pages.dev/45
  • pengaturan tempat duduk siswa dalam kelas